HALLO BANTEN, TANAHBUMBU - Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024 masih sekitar 11 bulan lagi. Masing-masing partai politik (parpol) masih menyiapkan langkah dan strategi menuju 14 Februari 2024.
Hingga saat ini, belum ada satupun pasangan calon (paslon) presiden dan wakil presiden yang resmi deklarasi sebagai paslon.
Dari sejumlah parpol, baru Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) dan Partai Gerindra yang sudah mendeklarasikan koalisi menuju Pemilu 2024. Kendati begitu, soal paslon hingga kini belum ditetapkan.
Ketua Umum PKB Abdul Muhaimin Iskandar (Gus Muhaimin) mengatakan, hasil Muktamar PKB Bali 2019 memandatkan dirinya sebagai calon presiden (capres). Dirinya pun sangat optimistis bisa maju sebagai capres pada Pilpres 2024 mendatang.
Baca Juga: Polda Metro Tunggu Laporan Korban Penipuan Tiket Blackpink
"Saya ditanya wartawan kok Pak Muhaimin pede banget nyapres? Saya jawab: dosa dan haram kalau saya nggak percaya diri maju pada Pilpres 2024," katanya saat memberikan pidato pada Rapat Koordinasi Caleg PKB se-Kalimantan Selatan di Kota Tanahbumbu, Rabu 15 Maret 2023.
Gus Muhaimin mengatakan, ada sejumlah alasan mengapa dirinya sangat percaya diri untuk nyapres. Pertama, PKB sebagai parpol yang didirikan oleh para ulama Nahdlatul Ulama (NU) memiliki ideologi, cita-cita, gagasan, teori, ajaran serta doktrin yang lengkap.
"Mulai dari tata cara kerja bagaimana membangun dan menata umat, menata bangsa. Panji-panji, dasar ahlussunnah, doktrin, ajaran, teori di Nahdlatul Ulama itu lengkap. Tidak hanya teori, tapi lengkap dengan praktiknya," tuturnya.
Kedua, modal sejarah PKB sebagai parpol pewaris tunggal agenda dan perjuangan politik NU.
Baca Juga: Dasco : Nama Cawapres Prabowo Segera Ditentukan Bersama dengan Ketua Umum PKB
"PKB sebagai pewaris tunggal agenda politik Nahdlatul Ulama. Boleh ada satu dua partai yang mengaku NU, bahkan PAN. Silakan mengaku, tapi pewaris sah mandat politik NU hanyalah PKB. Silakan bongkar dada saya, bongkar sejarah, PKB lah perwaris sejarah politik dan perjuangan NU sejak sebelum kemerdekaan, era Soekarno, Soeharto sampai Reformasi. Silakan dibaca sejarahnya, kesimpulannya hanya satu: PKB," katanya.
Menurutnya, dua modal tersebut sudah cukup bagi PKB untuk memimpin bangsa yang kaya raya namun dinilai masih banyak rakyatnya yang miskin ini.
"Amat sangat bodoh kalau ada kader PKB yang tidak percaya diri. Karena saya adalah penerima mandat perjuangan, mandat yang panjang dan mulia," urainya.
Gus Muhaimin menyadari bahwa langkah dan tekadnya maju pilpres bukan tanpa risiko. Berbagai tantangan, rintangan bahkan gangguan dialaminya.
"PKB sebagai penerima mandat politik NU pasti diganggu karena semua iri kok ada parpol yang punya kekuatan selengkap PKB," katanya.
Artikel Terkait
Menaker Apresiasi BRI Ciptakan Value Berkelanjutan Melalui PKB dengan Serikat Pekerja Nasional
Demokrat Berpotensi Gabung Koalisi PKB–PKS, Deklarasi Tinggal Tunggu Waktu
Nasionalis Religius Jargon Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya PKB dan Gerindra
Gerindra dan PKB Ajak Parpol Lain Gabung Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya
KPU Jaring 190 Juta Calon Pemilih, PKB Kejar Target 100 Kursi DPR
Harlah PKB ke-24, Gus Muhaimin Ingatkan Kader untuk Setia Pada Politik Islam Aswaja
Dasco : Nama Cawapres Prabowo Segera Ditentukan Bersama dengan Ketua Umum PKB